Mengapa Lionel Messi Marah dan Pergi Setelah Inter Miami Mengamankan Tempat 16 Besar FIFA Club World Cup dengan GOAT Argentina Geleng-Geleng Kepala

📝 Penulis: Sepak bola 📅 Waktu Terbit: 27 Jun 2025 🏷️ Kategori: Prediksi

## Messi Meradang: Inter Miami Lolos, Sang GOAT Geleng-Geleng Kepala**Fort Lauderdale, Florida** – Inter Miami baru saja mengamankan tempat di babak 16 besar FIFA Club World Cup, namun sorot mata tertuju pada Lionel Messi yang langsung menghilang ke lorong pemain usai peluit akhir berbunyi.

Ekspresi kekecewaan dan kemarahan terpancar jelas di wajah sang GOAT Argentina, bahkan sebelum ia sempat bersalaman dengan pemain Palmeiras dalam laga yang berakhir imbang 2-2 tersebut.

Momen ini tentu menimbulkan pertanyaan besar.

Mengapa Messi, yang selama ini dikenal dengan profesionalisme dan ketenangannya, begitu meradang setelah timnya meraih hasil yang, secara objektif, positif?

Sumber internal di Inter Miami mengungkapkan bahwa kekecewaan Messi berakar pada performa tim secara keseluruhan.

Meskipun berhasil lolos ke babak selanjutnya, permainan Inter Miami jauh dari kata memuaskan.

Dua gol yang dicetak Palmeiras, dan bahkan beberapa peluang emas yang mereka lewatkan, menyoroti kerapuhan lini belakang Inter Miami.

“Leo sangat kompetitif.

Dia ingin menang di setiap pertandingan, tidak peduli seberapa kecilnya,” ujar seorang sumber yang dekat dengan Messi.

“Dia tahu bahwa untuk bersaing di FIFA Club World Cup, Inter Miami harus bermain jauh lebih baik.

Dia frustrasi karena melihat potensi tim ini tidak dimaksimalkan.

“Statistik pertandingan memang mendukung argumen tersebut.

Meskipun Inter Miami mampu menguasai bola lebih banyak, Palmeiras justru lebih efektif dalam menciptakan peluang.

Mereka melepaskan 15 tembakan ke gawang, berbanding 9 milik Inter Miami.

Pertahanan yang rapuh juga terlihat dari beberapa kesalahan individu yang hampir berakibat fatal.

Mengapa Lionel Messi Marah dan Pergi Setelah Inter Miami Mengamankan Tempat 16 Besar FIFA Club World Cup dengan GOAT Argentina Geleng-Geleng Kepala

Dari sudut pandang pribadi, saya melihat kemarahan Messi sebagai cerminan dari ambisi besarnya.

Ia tidak hanya ingin sekadar lolos ke babak selanjutnya, tetapi juga ingin Inter Miami tampil kompetitif dan mampu memberikan perlawanan sengit kepada tim-tim terbaik dunia.

Ia menyadari bahwa dengan performa seperti ini, impian tersebut akan sulit terwujud.

Kekecewaan Messi ini seharusnya menjadi alarm bagi pelatih Gerardo Martino dan seluruh skuad Inter Miami.

Mereka harus segera berbenah dan meningkatkan performa secara signifikan jika ingin berbicara banyak di FIFA Club World Cup.

Namun, di sisi lain, kemarahan Messi juga bisa menjadi motivasi tambahan bagi tim.

Ini adalah panggilan untuk bangun dan menunjukkan kualitas yang sebenarnya.

Jika mereka mampu merespon dengan positif, kekecewaan Messi ini justru bisa menjadi katalisator untuk performa yang lebih baik di masa depan.

Inter Miami telah mencapai tujuannya untuk lolos ke babak 16 besar, tetapi perjalanan mereka masih panjang.

Dengan Messi yang memimpin dan tim yang termotivasi untuk membuktikan diri, mereka memiliki potensi untuk membuat kejutan di FIFA Club World Cup.

Namun, mereka harus segera mengatasi kerapuhan dan menunjukkan performa yang lebih konsisten jika ingin mewujudkan impian tersebut.