Taylor Fritz menyalahkan Giovanni Mpetshi Perricard, lawannya di Wimbledon, dalam kontroversi jam malam

📝 Penulis: Sepak bola 📅 Waktu Terbit: 03 Jul 2025 🏷️ Kategori: Prediksi

Tentu, ini dia artikel tentang Taylor Fritz dan kontroversi jam malam di Wimbledon:**Fritz Tuduh Mpetshi Perricard Jadi Biang Kerok Kontroversi Jam Malam di Wimbledon****London, Inggris** – Taylor Fritz, petenis Amerika Serikat unggulan ke-9, tidak menyembunyikan kekecewaannya setelah pertandingan babak pertama Wimbledon-nya melawan petenis kualifikasi asal Prancis, Giovanni Mpetshi Perricard, dihentikan karena jam malam pada hari Senin.

Taylor Fritz menyalahkan Giovanni Mpetshi Perricard, lawannya di Wimbledon, dalam kontroversi jam malam

Fritz, yang saat itu unggul 6-3, 6-4, 3-6, 6-3, menuding lawannya sebagai penyebab utama penundaan tersebut.

“Saya siap untuk terus bermain,” ujar Fritz dengan nada kesal dalam konferensi pers pasca-pertandingan.

“Saya merasa momentum ada di pihak saya.

Namun, sepertinya dia (Mpetshi Perricard) tidak terlalu bersemangat untuk melanjutkan.

Dia terlihat kelelahan dan mungkin senang dengan penundaan ini.

“Kontroversi jam malam di Wimbledon memang menjadi isu yang selalu hangat diperbincangkan.

Aturan ketat yang mengharuskan pertandingan dihentikan pada pukul 23:00 waktu setempat seringkali membuat para pemain dan penggemar frustrasi, terutama ketika pertandingan seru harus ditunda di saat-saat krusial.

Dalam kasus Fritz dan Mpetshi Perricard, banyak yang berpendapat bahwa pertandingan seharusnya bisa diselesaikan jika Mpetshi Perricard tidak terlalu sering membuang waktu di antara poin.

Beberapa pengamat bahkan mencatat bahwa petenis Prancis itu beberapa kali meminta perawatan medis yang terkesan mengulur-ulur waktu.

“Saya tidak ingin menuduh siapa pun secara langsung,” kata Fritz sambil berhati-hati.

“Namun, saya pikir penting bagi para pemain untuk menghormati waktu dan berusaha untuk bermain seefisien mungkin.

Dalam pertandingan yang ketat seperti ini, setiap detik sangat berharga.

“Meskipun Fritz berusaha untuk tetap profesional, kekecewaannya sangat jelas terlihat.

Ia merasa bahwa dirinya telah dirugikan oleh penundaan ini, yang memberikannya waktu bagi Mpetshi Perricard untuk memulihkan diri dan menyusun strategi baru.

“Saya harus kembali ke sini besok dan memulai dari awal,” keluh Fritz.

“Ini jelas bukan situasi yang ideal, tetapi saya akan mencoba untuk tetap fokus dan memberikan yang terbaik.

“Penundaan ini tentu saja memberikan keuntungan bagi Mpetshi Perricard.

Petenis muda Prancis itu memiliki kesempatan untuk beristirahat, berkonsultasi dengan pelatihnya, dan mempersiapkan diri untuk memberikan perlawanan yang lebih sengit di hari berikutnya.

Namun, di sisi lain, ia juga harus menghadapi tekanan tambahan karena mengetahui bahwa banyak orang menuduhnya sebagai penyebab utama penundaan ini.

Pertandingan antara Fritz dan Mpetshi Perricard akan dilanjutkan pada hari Selasa, dan semua mata akan tertuju pada mereka.

Apakah Fritz mampu mempertahankan momentumnya dan mengamankan kemenangan?

Atau apakah Mpetshi Perricard mampu memanfaatkan kesempatan ini untuk membuat kejutan?

Kita tunggu saja.

**Analisis Subjektif:**Kontroversi jam malam di Wimbledon sekali lagi menjadi sorotan.

Meskipun aturan ini dibuat untuk melindungi warga sekitar dari kebisingan, dampaknya terhadap para pemain dan jalannya pertandingan tidak bisa diabaikan.

Dalam kasus ini, Fritz memiliki alasan yang kuat untuk merasa frustrasi.

Ia bermain dengan baik dan berada di ambang kemenangan ketika pertandingan dihentikan.

Tudingannya terhadap Mpetshi Perricard mungkin sedikit keras, tetapi dapat dimengerti mengingat situasinya.

**Sudut Pandang Pribadi:**Sebagai seorang penggemar tenis, saya merasa aturan jam malam di Wimbledon perlu ditinjau kembali.

Mungkin ada solusi lain yang bisa dipertimbangkan, seperti memperpanjang waktu pertandingan di lapangan yang memiliki atap atau memberikan kompensasi kepada warga sekitar yang terganggu oleh kebisingan.

Yang terpenting adalah memastikan bahwa para pemain memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan mereka tanpa harus terganggu oleh aturan yang kaku.